Kamis, 20 Juni 2019

Hada Labo Skin Care Varian Review

Dengan blog macam ini, gue makin yakin kalau gue adalah cewek yang rajin merawat wajah, meskipun pernah jomblo lama banget. Tapi, kalau kalian rajin merawat wajah kayak gue, pastinya kisah cinta kalian bakal happy ending kayak yang gue alami. Super jijik, ya! Gue aja dengernya pengin muntah di selokan.
Buat merawat wajah sehari-hari, gue pake beberapa varian Hada Labo skin care selama dua tahun. Pertama kali gue pake, produk ini belum ada di Indonesia dan harus pesan dengan sistem pre order di online shop dengan harga cukup mahal. Kesabaran gue pun membuahkan hasil, karena akhirnya produk ini ada pabriknya di Indonesia. Harganya pun ngikutin harga rata-rata skin care di Indonesia. Gara-gara harganya yang cukup murah itu, banyak yang meragukan, tuh produknya sebagus kayak negara asalnya (Jepang) nggak, sih?
Tapi, nggak perlu kuatir, karena produk ini sudah dipegang sama Rohto Laboratories Indonesia (perusahaan kecantikan ternama di Indonesia). Mereka menjanjikan bahwa bahan-bahan yang digunakan di varian Hada Labo Indonesia memang sama kayak di Jepang. Soal harga murah, itu mungkin karena nggak perlu ongkir mahal-mahal dari luar negeri.
Sejak dua tahun lalu, udah banyak banget beauty blogger yang review soal produk ini. Dan yang bikin produk ini eye catching adalah produk ini (katanya) terjual sebanyak satu buah setiap dua detik di Jepang. Kalau gue yang jualan, pasti gue udah tinggal duduk ongkang-ongkak kaki di rumah sambil nonton teve dan makan makanan berlemak sampe badan melebar. Abis itu paling disuruh sedot lemak sama nyokap gue!
Nggak semua varian Hada Labo rutin gue pake sih, meskipun gue udah pernah coba semuanya. Karena, kulit gue ini termasuk kulit yang agak sensitif dan berminyak banget. Berikut ini adalah varian Hada Labo yang gue pake:

1. Hada Labo Ultimate Whitening Face Wash

hada labo1
Sekilas, isinya mirip sama kayak sabun muka biasa. Warnanya putih gitu, terus kalau dikasih air langsung berbusa, tapi yang bikin gue suka banget cuci muka pake face wash ini adalah pas dituangin ke tangan, nggak ada wangi-wangian aneh sama sekali. Lebih cenderung ke bau mirip susu. Karena produk ini emang bebas dari parfum. Jadi, cocok banget digunakan buat orang yang punya kulit sensitif.
Pakenya juga nggak usah banyak-banyak, karena pas kena air, busanya lumayan banyak. Meskipun busanya banyak, gue yakin nggak mengandung deterjen sih. Kalau ada deterjennya, kulit pasti jadi kasar. Kalau ini jadinya nggak kasar. Jadinya lembut banget sehabis dibilas, soalnya ada kandungan Hyaluronic Acid yang dipercaya bisa melembapkan wajah. Jika digunakan secara rutin, lama-lama wajah juga bisa jadi cerah, karena face wash ini juga mengandung arbutin dan whitening extract.
Harga: 25 ribu – 30 ribu (100 gram)

2. Hada Labo Ultimate Whitening Lotion

hada labo2
Ada dokter kulit yang bilang kalau kulit berminyak itu udah nggak butuh pelembap. Kalau ada yang bilang pelembap itu harus digunakan oleh semua jenis kulit, itu cuma mitos. Masa udah punya kadar minyak berlebih, tapi harus pake pelembap lagi. Yang ada, kulit malah makin berminyak. Bikin kotoran gampang nempel dan akhirnya jadi jerawatan.
Masuk akal juga, sih, karena ketika gue sok-sokan pake pelembap, kulit muka gue malah jadi jerawatan. Tapi, kalau nggak pake apa-apa di muka sebelum makeup, rasanya jadi kurang afdol. Akhirnya, gue pake Hada Labo Ultimate Whitening Lotion ini, karena beda sama pelembap.
Isinya cair banget, kayak air putih, tapi warnanya agak keruh. Tuangin dua sampe tiga tetes di tangan, terus ditepuk-tepukin ke muka. Harus tunggu beberapa menit sih, baru bisa meresap di kulit. Abis itu baru bisa makeup-an. Seharusnya sih, abis pake ini pake yang Hada Labo Ultimate Whitening Milk (yang berfungsi sebagai pelembap). Tapi, gue nggak terlalu cocok pake itu. Terlalu berat di wajah dan bikin kulit makin berminyak. Jadi gue skip bagian itu.
Kandungan yang terdapat di dalamnya mirip kayak Hada Labo Ultimate Whitening Face Wash. Jadi emang berfungsi buat mencerahkan dan melembapkan wajah tanpa bikin wajah makin berminyak. Bonusnya adalah kulit wajah makin lama terasa kenyal dan lembut.
Denger-denger sih, karena nggak pake parfum dan bahan aneh lainnya, produk ini aman digunakan buat perempuan hamil. Bisa diolesin di perut dan bisa memudarkan stretch mark. Itu sih kata mbak-mbak SPG Hada Labo di Hypermart. Gue nggak tau kenapa dia jelasin hal ini ke gue. Mungkin muka gue mirip kayak mesin USG di rumah sakit bersalin.
Harga: Rp 30 ribu – 40 ribu (100 ml)

3. Hada Labo Tamagohada Mild Peeling Face Wash

hada labo3
Kalau Hada Labo Tamagohada Mild Peeling Face Wash ini sebenarnya fungsinya mirip kayak Hada Labo Ultimate Whitening Face Wash. Baunya juga mirip-mirip. Tapi, kandungannya beda. Face wash ini mengandung AHA (Glycolic Acid) dan BHA (Salicylid Acid) yang mampu mengangkat lapisan kulit mati, kotoran dan minyak. Kulit jadi kayak di-peeling gitu, deh.
Meskipun fungsinya buat peeling, tapi face wash ini aman digunakan setiap hari. Karena, butiran scrub-nya nggak terlalu banyak dan kasar. Dipake tiap hari pun tetep berasa lembut. Dan bikin kulit halus kayak kulit telur. Sesuai banget sama namanya, ‘tamago’ (artinya telur dalam bahasa Jepang) dan ‘hada’ (artinya kulit dalam bahasa Jepang).
Lebih cocok dipake buat cuci muka di malam hari atau pas mau bersihin makeup. Jadi, di pagi hari pake yang Hada Labo Ultimate Whitening Face Wash, malamnya pake yang Hada Labo Tamagohada Mild Peeling Face Wash. Katanya sih, kulit itu beregenerasi setiap 28 hari sekali, tapi mengingat kita tinggal di Jakarta yang penuh dengan polusi udara, kayaknya nggak etis kalau harus mengharapkan regenerasi kulit yang cuma terjadi tiap 28 hari sekali itu. Supaya bisa peeling-an tiap hari tanpa bikin kulit tipis, face wash ini berguna banget buat kalian.
Harga: Rp 30 ribu – 40 ribu (100 gram)

4. Hada Labo Ultimate Anti Aging Lotion

hada labo4
Walaupun umur belum 30 tahun, tapi nggak ada salahnya buat pake anti aging. Inilah yang disebut investasi untuk mencegah penuaan dini. Gila, gue ngomongin investasi, seolah-olah gue ngerti banget soal perekonomian negara dan  investasi gue ada di mana-mana. Gue merasa jadi wanita paling bijak di Indonesia.
Gue olesin lotion ini di muka sebelum tidur doang. Karena, kalau dipake di siang hari, di muka agak berat gimana gitu. Meskipun isinya cair juga kayak Hada Labo Ultimate Whitening Lotion yang gue pake di pagi hari itu. Tapi, agak berbeda, karena lotion ini agak kental. Cara pakenya juga sama aja sih. Tuang dua sampai tiga tetes di telapak tangan, terus ditepuk-tepukin di muka sampe menyerap di kulit.
Seharusnya, abis pake ini kalian bisa lanjut menggunakan Hada Labo Ultimate Whitening Milk (semacam pelembapnya). Tapi, kalau gue pake itu lagi, kulit muka gue bakal jadi makin berminyak. Jadi, sama kayak kasus sebelumnya. Gue pun skip bagian itu. Pake lotion-nya aja udah cukup banget menurut gue sih.
Pas diolesin, kulit langsung terasa lembut, kenyal, sekaligus kencang. Umur berasa lebih mudah. Kayak kembali ke zaman saat dikeluarkan dari rahim ibunda. Soalnya lotion ini mengandung kolagen, retinol, sekaligus Hyaluronic Acid. Nggak heran kalau kadang orang-orang mengira gue kayak anak kuliahan atau orang baru lulus kuliah. Mungkin juga itu karena kelakuan gue yang minus dari umur gue yang sesungguhnya.
Meskipun nggak mengandung parfum, tapi kayaknya lotion yang ini nggak boleh digunakan sama perempuan hamil, deh. Karena, setau gue kalau lagi hamil itu nggak boleh pake anti aging atau perawatan apa pun yang mengandung retinol. Bahan kayak begitu bisa berbahaya banget buat janin dalam kandungan. Sotoy banget, ya, gue! Kayak pernah hamil aja lo, Ung!
Harga: Rp 40 ribu – 50 ribu (100 ml)
***
Dari keempat varian tersebut yang udah rutin gue pake, gue pun mengambil beberapa kesimpulan.
Plus:
(+) Packaging-nya bagus.
(+) Ada juga versi kecilnya buat traveling.
(+) Nggak pake parfum. Emang seharusnya produk kecantikan yang bener itu nggak usah pake parfum, karena emang nggak ada gunanya untuk perawatan.
(+) Lama habisnya. Kalau face wash yang biru tua itu dipake di pagi hari doang dan cuma dipake sama satu orang, habisnya bisa dua bulanan. Begitu juga yang buat peeling itu.
(+) Lotion-nya bisa bertahan 4 – 6 bulan. Kadang saking bosannya, biar cepat habis, gue pakein di tangan or kaki.
(+) Hasilnya langsung kelihatan. Lembut dan kenyal.
(+) Harganya masih wajar.
Minus:
(-) Harganya suka berubah-ubah. Kadang suka diskon gede-gedean, kadang mahal. Tergantung tempat jualan juga.
(-) Belum ada di setiap tempat. Kadang masih susah dicari. Setau gue sih cuma ada di Guardian atau Hypermart. Kadang suka random muncul di Indomaret, tapi variannya nggak lengkap.
(-) Buat mencerahkan wajah dan menghilangkan noda di wajah, memang butuh kesabaran. Karena produknya emang terbuat dari bahan yang bener. Coba kalau langsung putih pucat dalam waktu dua hari, berarti produknya perlu dicurigai.
Foto: Mariska

sumber: http://mariskatracy.com/2014/10/my-hada-labo-skin-care-varian-review/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Festival Jenang

Solo: City of Culture is a fitting name for Solo. There is many interesting cultural arts performances that we can meet and see in the h...